Kediri - Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur memanfaatkan kahan luas untuk bercocok tanam, Rabu (7/2/2024)
Bertani sayuran cukuplah mudah, tidak membutuhkan modal besar, resiko kegagalan panen yang kecil dan pemasaran yang relatif mudah. Hal ini yang mendorong Seksi Giatja Lapas Kediri untuk menerapkannya di lahan pertanian SAE Lakuli.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|
Kali ini petugas SAE Lakuli beserta WBP yang sedang menjalani program asimilasi di SAE Lakuli berinisiatif melaksanakan pertanian salah satu sayuran, yaitu sayur kangkung. Sayur kangkung dinilai memiliki masa panen yang cukup singkat, yaitu 30-45 hari sejak masa tanam benih.
Dimulai dengan mempersiapkan lahan sebagai media tanam untuk menanam sayur kangkung nantinya, kemudian pemberian pupuk kandang yang ditambahkan dengan campuran pupuk phonska, kalsium bubuk, dan juga insektisida pada lahan atau media tanam yang telah dipersiapkan.
Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto menuturkan, dengan adanya SAE Lakuli diharapkan selain untuk menghindari kejenuhan di dalam Lapas, warga binaan juga mempunyai bekal ilmu yang cukup untuk nantinya kembali ke masyarakat.
"Kami menyediakan Sarana Asimilasi dan Edukasi ini bagi warga binaan yang sedang menjalani asimilasi luar tembok Lapas dengan tujuan untuk mengasah kemampuan mereka di bidang pertanian, " tutur Budi.
Hal ini selaras dengan arahan KaKanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono bahwa keberadaaan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) khususnya di Lapas Kelas IIA Kediri dapat berkontribusi penuh bagi pendidikan pertanian.