Kediri - Akses utama penghubung antara Desa Wonorejo Trisulo dengan Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri terputus sepanjang 15 meter akibat hujan lebat yang mengguyur pada Rabu (29/1/2025) sore.
Putusnya jalan penghubung antar desa itu disebabkan pondasi jalan yang berada di kelokan sungai ambrol tergerus air. Dari kejadian ini jalan yang terputus sepanjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, adanya kejadian ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Ngrangkah Pawon, Desa Sepawon, Plosoklaten selaku pemilik wilayah yang dilalui jalan tersebut.
Usai mendapatkan izin dari PTPN XII pihaknya mengaku segera mengerahkan personil tim siaga bencana desa (TSBD) untuk melakukan penanganan darurat.
“Kemarin (29/1) sudah dibuatkan jalan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat jenis tertentu untuk digunakan akses warga dari Desa Sepawon ke Desa Wonorejo Trisulo dan sebaliknya, ” kata Djoko, Kamis (30/1/2025).
Selain bergotong royong bersama warga setempat, pihaknya menyampaikan bahwa Pemkab Kediri melalui OPD terkait juga telah berkoordinasi dengan PTPN XII untuk penanganan lebih lanjut atas putusnya jalan tersebut.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menuturkan, pihaknya telah menerjunkan satu alat berat eskavator ke Desa Sepawon untuk melakukan sterilisasi sungai secara darurat.
“Jika memungkinkan nantinya akan ditambah satu alat berat lagi, ” tambahnya.
Pun demikian, melihat volume kerusakan yang cukup besar, kata Irwan, sisi sungai tersebut rencananya akan dipasang bronjong untuk mencegah erosi dan longsor, serta menstabilkan tanah.
“Rencananya juga akan dipasang bronjong, ” jelas Irwan.
Di sisi lain, luapan air sungai tersebut juga melanda Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten. Kejadian tersebut berdampak ke area persawahan seluas 5 hektar dan 30 tambak milik warga, serta masuk ke beberapa titik area penduduk.
Dalam hal ini, Pemkab Kediri melalui BPBD dan Dinas PUPR telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat, serta masyarakat untuk bergotong royong mensterilkan area tersebut. (adv/PKP)